Tuesday, May 10, 2005

Setelah memasak biak untuk sarapan en makan siang porsi sepuluh orang, all I wanna do was just take a great relax. Aha! Saya mo bikin cups of tea for my soul…… Yah, sebenernya nggak for soul sih. Cuma, asik aja kalo dijudulin begitu *grin*

Mabok teh deh. Bergelas-gelas teh abis. Well actually, Cuma tiga gelas. Tapi cukup banget buat kandung kemih saya meronta-ronta. Ditambah lagi dengan udara Malang yang mulai menunjuk kan orisinalitasnya. Malang menjelang penerimaan mahasiswa baru memang selalu begini. Jauh lebih dingin daripada bulan-bulan biasanya. En imbasnya saya jadi harus bolak-balik WC.

Teh emang punya efek relaksasi yak? Saya jadi relaks banget. Sampe lupa kalo ada aksi peringatan hari apa gitu (ini sih kayaknya disengaja deh).

I had tea en honey. Madu kaliandra katanya. En what is madu kaliandra means? FYI, madu kaliandra tu madu dari bunga rumput. Kalian tau bunga rumput? Bunga kecil berwarna kuning yang harumnya kalah jauh dari mawar. Bunga kecil ini juga kalah telak indahnya dari bunga-bunga lainnya. Tapi bunga rumput ini selalu dihinggapi lebah. Dari bunga ini dihasilkan madu yang lezat sekali. Warna madunya juga agak beda dengan madu dari bunga-bunga lainnya. What to describe it? Hmmm…. Warnanya agak kuning, krem, atau coklat muda sekali.

What I’m trying to say is, benda sekecil dan sesederhana bunga rumput saja bisa menghasilkan manfaat. Lantas, apa yang bisa dilakukan manusia? -Benda- besar dan kompleks yang katanya adalah pemimpin dunia ini? Tentu kita nggak mau kalah dengan bunga rumput. Yang dalam kesederhanaannya memberikan sarinya untuk dijadikan madu oleh lebah. Tentu kita tidak mau menjadi pecundang-yang-Cuma-numpang-makan-dan-pipis-di-bumi-ini-menghabiskan-jatah-air-dan-oksigen-dunia.

Betul tidak?

0 Comments:

Post a Comment

<< Home